Kue keranjang merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Tidak hanya sekadar hidangan manis yang lezat, kue keranjang juga memiliki makna yang mendalam dalam budaya Tionghoa. Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang dikenal sebagai “Nian Gao,” yang memiliki arti “kue tahun” atau “kue kemakmuran.” Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang saat Imlek bukan hanya sekedar sajian, tetapi juga simbol dari berbagai harapan dan doa untuk tahun yang baru.
Makna Simbolis Kue Keranjang Saat Imlek Kue keranjang saat Imlek memiliki bentuk yang khas, berupa kue bulat dengan tekstur kenyal. Bentuk kue yang bulat dan padat ini melambangkan kesatuan dan keharmonisan dalam keluarga, serta menggambarkan keberlanjutan atau kontinuitas dalam kehidupan. Bagi orang Tionghoa, kue keranjang dipercaya dapat membawa keberuntungan, kemakmuran, dan kelancaran dalam kehidupan di tahun yang baru.
Selain itu, kue keranjang juga sering dikaitkan dengan makna kebersamaan dalam keluarga. Selama perayaan Imlek, keluarga Tionghoa biasanya akan berkumpul bersama untuk menikmati kue keranjang dan berbagai hidangan tradisional lainnya. Proses pembuatan dan penyajian kue keranjang pun menjadi momen yang penuh makna, di mana setiap anggota keluarga saling berbagi kebahagiaan dan harapan baik.
Makna Kue Keranjang dalam Tradisi Imlek Sebagai simbol dari kemakmuran dan kesuksesan, kue keranjang sering kali diberikan sebagai hadiah kepada sanak saudara, teman, atau tetangga. Hal ini bertujuan untuk menyebarkan berkah dan doa agar tahun yang akan datang penuh dengan keberuntungan dan rezeki. Dalam beberapa budaya Tionghoa, pemberian kue keranjang juga menjadi lambang untuk saling mendoakan agar hidup terus berkembang dan mencapai puncak kesuksesan.
Bagi Anda yang membutuhkan kue keranjang, kue dodol, kue bulan tongcupia, dapat klik menghubungi kami, terimakasih.