Menggali Makna Kue Keranjang Saat Imlek dalam Budaya Tionghoa

kue keranjang ny Giok

Kue keranjang, atau yang sering disebut “Nian Gao” dalam bahasa Mandarin, adalah makanan tradisional yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Meskipun kue ini memiliki rasa yang manis dan kenyal, makna di baliknya jauh lebih dalam. Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang bukan sekadar camilan, melainkan simbol dari berbagai harapan dan doa yang dipanjatkan pada saat Imlek.

Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek Kue keranjang memiliki bentuk bulat dan padat yang melambangkan kebersamaan dan kesatuan dalam keluarga. Sebagai simbol kemakmuran, kue keranjang diyakini dapat membawa keberuntungan dan kelancaran dalam kehidupan. Oleh karena itu, kue ini sering disajikan di meja makan selama perayaan Imlek dan menjadi salah satu hidangan yang paling dinantikan.

Selain itu, kue keranjang juga melambangkan harapan untuk pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan. Karena kue ini terbuat dari ketan yang dikukus dalam waktu yang lama, proses tersebut menggambarkan ketekunan dan kesabaran dalam menjalani hidup. Di banyak daerah, kue keranjang ini dijadikan sebagai pemberian kepada orang lain sebagai simbol doa agar kehidupan mereka menjadi lebih baik di tahun yang akan datang.

Simbol Kemakmuran dan Keberuntungan Kue keranjang yang terbuat dari ketan ini memiliki makna simbolis terkait dengan konsep “nian,” yang berarti tahun atau keberlanjutan. Dalam tradisi Tionghoa, kata “nian” juga memiliki makna “menjadi lebih baik,” yang mengacu pada harapan agar kehidupan seseorang menjadi lebih baik dan berkembang pada tahun yang baru. Oleh karena itu, kue keranjang saat Imlek memiliki makna yang sangat penting dalam mendukung keberuntungan dan kemakmuran.

Bagi Anda yang membutuhkan kue keranjang, kue dodol, kue bulan tongcupia, dapat klik menghubungi kami, terimakasih.

Bagikan ke teman Anda

Baca Artikel Menarik Lainnya

Perjalanan Penjualan Kue Keranjang

Kue keranjang, dodol dan kue bulan (tongcupia) adalah usaha pokok kami.Sebelum Januari 2013, kami menjual kue-kue tradisional hasil produksi kami dengan cara konvensional yaitu tatap muka di rumah kami. Namun, setelah dibekali keterampilan Toko Online,

Baca Selengkapnya »